Senin, 27 Mei 2019

Diagnosa Suara Bergemuruh saat Kopling Manual Diinjak

Pada suatu waktu kita dihadapkan dengan masalah dimana tuas kopling yang kita injak menimbulkan suara bergemuruh (berdecit) terasa kurang nyaman. Ini harus segera ditangani karena akan menimbulkan kerusakan yang serius, kita tidak bisa memasukkan tuas transmisi pada akhirnya. Timbulnya bunyi saat kopling diinjak adalah pada bantalan tekan yang sudah rusak.

Untuk lebih jelasnya silahkan simak gambar yang berikut ini:

bagian yang rusak adalah nomer 3 itu merupakan komponen bantalan tekan (drek laker) yang rusak, dan perlu dilakukan pembongkaran karena jika sudah parah tuas transmisi tidak bisa dimasukkan saat mesin hidup.

Keuntungan dan Kerugian Penggerak Roda Belakang Avanza

Mendesain sebuah mobil merupakan tantangan bagi pabrikan untuk menyuguhkan kemampuan yang prima bagi penggunanya. Sebagai contohnya Toyota Avanza yang didesain menggunakan roda penggerak belakang, tentunya akan mempunyai pengaruh yang besar pula jika dibandingkan dengan pesaingnya yang menggunakan penggerak roda depan.

Untuk memahami kenutungan dan kerugian sistem penggerak roda depan dan belakang, silahkan simak yang berikut ini:

Sistem Penggerak Roda Belakang


Keuntungan
 Kenyamanan pada jalan aspal baik ( karena beban ada di depan ), traksi pada roda yang dikemudikan
Kerugian

 Pada jalan lumpur roda penggerak cepat slip, jika tidak cukup beban pada aksel belakang ( traksi pada roda penggerak jelek )

Penggerak Roda Depan Melintang


Keuntungan
 Menghemat tempat
 Penggerak sudut tidak di perlukan
 Poros propeler tidak diperlukan lagi

Kerugian

 Traksi jelek jika terdapat banyak beban pada aksel belakang

Minggu, 26 Mei 2019

Cara Mengecek Poros Input Transmisi Mobil Manual

Pada saat membongkar transmisi, maka kita akan melihat adanya komponen dengan nama poros input yang menghubungkan antara transmisi dengan kampas kopling. Untuk mengecek kerusakan nya maka sobat harus mengenal komponen yang ada didalamnya.

Bantalan pilot



Tuntutan / persyaratan :
  • Mampu menerima beban poros output
  • Dapat menghubungkan poros output dengan poros input menjadi satu sumbu

Pemakaian :

Pada poros input transmsi tiga poros


Cara Penyetelan Kopling Mobil Diesel

Dalam memperbaiki sistem kopling kita akan dihadapkan dengan cara penyetelan dari sistem tersebut, nah tentunya sobat harus tahu bagaimana mekanisme kerja dari kopling hidrolis yang biasa digunakan untuk kendaraan diesel.

Sistem Penggerak Kopling Hidraulis

1. Pedal kopling
2. Master silinder kopling
3. Pipa tekanan fleksibel
4. Pipa tekan baku
5. Silinder kopling
6. Tuas pembebas
7. Bantalan tekan
8. Pegas diafragma
9. Rumah kopling
10. Pegas pengembali pedal kopling
11. Pegas pengembali tuas pembebas
12. Tuas master silinder/push rod

Setelah mengenal cara kerja kopling panther, kijang dan kendaraan dengan sistem hidrolis berikutnya adalah cara penyetelannya:

A. Penyetel kebebasan tuas pendorong master kopling

Penyetel tinggi pedal kopling
Ukuran tinggi pedal tidak sama pada semua kendaraan, sebaiknya lihat manual
Penyetelan : Dilakukan pada baut penyetel (1) sebagai pembatas langkah balikpada pedal
Catatan :

 Jika tinggi pedal terlalu tinggi maka penekan terhadap pegas (diafragma) terlalu panjang, akibatnya pegas menjadi bengkok/patah

 Jika terlalu rendah pembebasan kopling tidak sempurna akibatnya pemindahan gigi sulit dan kanvas cepat aus

B. Penyetel kebebasan tuas pembebas


1. = Batang pendorong dan mur penyetel pada silinder kopling
A. =Jarak pembebas tuas pembebas (antara bantalan tekandanpegas kopling)
Penyetelan : Batang pendorong silinder kopling dapat diputar maju/mundur dan dikunci oleh kedua mur penyetel
Kegunaan : Agar bantalan tekan tidak berhubungan dengan pegas

diafragma maupun dengan penekan (pada jenis pegas koil) pada saat pedal kopling bebas

C. Penyetel tinggi pedal


Jumat, 24 Mei 2019

Perbedaan Aliran Laminar dan Turbulensi

Aliran Laminar

Hal ini berarti kita membayangkan aliran zat cair dalam sistem hidrolik berjalan lancar dari satu titik ke titik lainnya.Segala partikel zat cair bergerak paralel satu sama lain, dan tidak terjadi kekacauan dalam zat cair. Ini disebut sebagai aliran laminar, dan ini adalah kondisi yang paling ideal.

Aliran Turbulen

Pada kenyataanya, aliran dalam sistem hidrolik seringkali mengalami kekacauan di dalamnya,. Meskipun zat cair bergerak pada arah yang ditentukan, namun zat cair tersebut bergerak melalui media yang kecil, yang memiliki sudut-sudut tajam, melalui orifice-orifice kecil, melewati tikungan yang tajam, dan bahkan semua jalurnya berpotensi menimbulkan gangguan atas alirannya.
Partikel zat cair bergerak saling tumpang tindih dan bertubrukan satu sama lain, yang menyebabkan terjadinya gesekan dan pergerakan yang tidak efisien. Laju aliran inilah yang disebut sebagai aliran turbulen, yang sangat tidak diinginkan dan merugikan. Sayangnya, aspek ekonomi dan praktis dari tenaga zat cair yang bergerak kebanyakan menghasilkan aliran yang turbulen dalam berbagai bentuk.